Senin, 22 Maret 2010

Sm2.Teori Komunikasi, Adhi Gumirlang.

KULIAH I
TEORI KOMUNIKASI

Pengantar
Teori membuat kehidupan menjadi lebih baik. Misalnya Budi mengikuti siaran berita di televisi dan ingin sekali mendengarkan ramalan cuaca. Besoknya Budi akan melangsungkan pernikahan dan merencanakan pernikahan di luar ruang. Tentunya, jangan sampai turun hujan yang dapat merusak acara pernikahannya.

Melalui ramalan cuaca, terlihat diramalkan akan terjadi hujan esok hari. Dengan sedikit menyesalkan, Budi mengambil telepon dan menelepon supplier catering dan memberitahukan adanya perubahan rencana.

Budi membuat keputusan berdasarkan teori. Ramalan cuaca merupakan model peramalan cuaca yang terjadi di ribuan kilometer. Ia percaya akan ramalan cuaca dan ada kemungkinan 90 persen ia mengambil keputusan yang benar.

TEORI ADALAH PEMETAAN REALITAS
Teori adalah pemetaan realitas. Kebenaran yang dijabarkan dapat bersifat fakta objektif atau makna subjektif yang berada di dalam kepala kita. Walaupun begitu, kita membutuhkan teori untuk membimbing kita menuju daerah-daerah yang tidak dikenal.

STUDI KASUS



Deskripsi Iklan:
Iklan Djarum Edisi Ramadhan menggambarkan seorang guru yang baru saja menjadi seorang ayah. Ternyata biaya persalinan menjadi masalah yang berat bagi sang guru. Muncul konflik kepentingan ketika ia memiliki akses terhadap dana murid. Apakah akan jujur atau menyimpang? Adegan ditutup dengan ilustrasi sang guru menjual motornya untuk membayar biaya persalinan.

PENDEKATAN OBYEKTIF
Melalui pendekatan obyektif, manusia ingin memiliki pengetahuan yang menjelaskan perilaku manusia pada situasi tertentu. Hal ini dapat saja membantu kita memahami mengapa pesan persuasi itu sukses atau gagal. Dibekali dengan pemahaman ini, kita akan mengetahui bagaimana merancang kampanye komunikasi yang efektif di masa depan. Ilmu sosial ini menjelaskan dan meramalkan perilaku.

Bagaimana hal ini tercapai? Setelah melalui observasi yang mendalam, kita melakukan identifikasi atau membangun teori yang memiliki pemahaman mendalam akan perilaku yang spesifik.

Pembahasan melalui Pendekatan obyektif
Jika dikaitkan dengan studi kasus di atas maka pesan persuasif yang efektif adalah pesan yang merangsang pengalaman masa lalu kita. Jika iklan radio dan televisi dirancang dengan cara-cara yang akan merangsang respon kita, orang akan mengenali isi pesan yang sesuai dengan pemikiran dan perasaan kita.

Pada iklan di atas, ada pesan-pesan yang disampaikan melalui simbol-simbol berupa kehidupan seorang guru yang tetap menjunjung tinggi prinsip kejujuran di masa seperti ini. Simbol-simbol merangsang pengalaman, emosi, dan ingatan masa lalu sebagai dorongan perilaku.

Teori butuh untuk divalidasi (disahkan). Tidaklah cukup untuk membangun teori saja. Teori harus dites secara obyektif untuk mencari kesalahannya. Walaupun teori terlihat masuk akal, tetapi tidaklah sah sampai teori tersebut diuji. Dalam ilmu pengetahuan, teori dan penelitian berhubungan erat.


Pendekatan interpretasi
Dengan terbatasnya langkah-langkah perusahaan rokok di dunia periklanan, memaksa perusahaan rokok dan biro iklan untuk mengambil langkah-langkah strategis di dunia periklanan. Sebagai produsen, perusahaan rokok harus tetap melancarkan taktik-taktik periklanan untuk memberitahukan kepada konsumen bahwa mereka masih tetap eksis di pasar. Hal ini melahirkan kombinasi berupa eksekusi iklan yang sangat menekankan simbol-simbol yang dekat dengan kehidupan masyarakat.

Iklan djarum edisi ramadhan dapat dilihat sebagai simbol kejujuran. Pembuat iklan membagi iklan tersebut berdasarkan:
• Adanya kebutuhan mendesak
• Gambaran mengenai karakter utama
• Konflik kepentingan antara pemenuhan kebutuhan dan kesempatan yang ada
• Solusi untuk pemenuhan kebutuhan tetapi menjaga prinsip
• Citra sebagai seseorang yang menjunjung tinggi prinsip kejujuran.

Simbol-simbol yang diajukan oleh iklan sangat relevan dengan inti bulan puasa. Bulan puasa adalah bulan ibadah yang sangat menuntut pengendalian diri di mana ibadah puasa merupakan ibadah yang hanya diketahui antara Tuhan dan hambanya. Situasi konflik digambarkan antara pemenuhan biaya melahirkan dan tersedianya akses terhadap dana murid. Karakter dapat saja melakukan penyimpangan karena hanya dia yang memiliki akses terhadap dana murid. Hal yang sama dapat dilihat pada pelaksanaan ibadah puasa. Dapat saja seseorang mengaku puasa padahal sebenarnya tidak puasa. Akhirnya, karakter digambarkan mengambil langkah yaitu menjual sepeda motornya. Merupakan simbolisasi, ia mampu mengendalikan hawa nafsunya, tetap menjunjung kejujuran dan akan termasuk menjadi orang-orang yang menang di hadapan Tuhannya.

Pencarian kebenaran
Bagaimana kita mencari kebenaran, apa yang kita ketahui tentang kebenaran? Ini merupakan pertanyaan filosofi yang disebut epistemology.

Ilmuwan memiliki asumsi bahwa kebenaran itu sesuatu yang tunggal. Hanya ada satu kebenaran, yang ditemukan melalui panca indera. Karena data mentah dapat ditemukan oleh siapapun yang melakukan observasi sistematis, ilmu pengetahuan dapat dikatakan bebas dari bias.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan hasil observasi dan membuat suatu pengetahuan kolektif mengenai bagaimana dunia bekerja. Para ilmuwan obyektif menganggap bahwa teori adalah cerminan dunia. Ketika sebuah prinsip ditemukan dan disahkan, prinsip tersebut akan selalu benar selama kondisi yang ada selalu sama.

Sedangkan para ilmuwan interpretasi juga mencari kebenaran, tetapi mereka lebih bersifat sementara, mengenai kemungkinan penyingkapan realitas obyektif. Mereka lebih percaya bahwa kebenaran adalah subyektif (memiliki interpretasi yang tinggi). Diyakini, bahwa tidaklah dapat dipisahkan antara peneliti dan subyeknya. Akan terjadi percampuran makna. Makna dapat ditafsirkan bermacam-macam karena berada di “kepala” orang. Hasil utama pendekatan interpretatif adalah munculnya sebuah perspektif baru untuk melihat dunia.

SESUATU YANG PASTI ATAU KEHENDAK BEBAS?
Merupakan salah satu debat terbesar dari sejarah umat manusia antara kepastian dan kehendak bebas. Para penganut obyektif mengatakan bahwa manusia adalah kombinasi biologi dan lingkungan. Di sisi lain, penganut kehendak bebas mengatakan bahwa perilaku manusia adalah sesuatu yang bebas (saya bebas melakukan apa saja). Ilmuwan obyektif menekankan adanya dorongan yang membentuk perilaku manusia, sedangkan ilmuwan interpretatif mengatakan bahwa pilihan di ambil oleh individu.

Perbedaan antara dua pandangan ini dapat dilihat pada bahasa yang digunakan untuk menjelaskan perilaku. Misalnya untuk ilmuwan pasti, “I had to,...” sementara untuk ilmuwan interpretatif, “I decided to,...”. “saya merasa terganggu akibat suara bising ketika membaca di perpustakaan”, “saya memutuskan untuk berhenti membaca ketika muncul suara bising.”


Berikut penjabaran perbedaan antara kepastian dan interpretatif:
OBYEKTIF INTERPRETATIF
Perilaku manusia muncul akibat dorongan yang ada di luar kesadaran manusia Perilaku manusia didasarkan kepada niat di dalam diri
Perilaku manusia tidak memiliki hubungan dengan pilihan Manusia adalah mahluk bebas yang memilih di antara berbagai pilihan
Perilaku manusia merupakan respon terhadap rangsangan Perilaku manusia merupakan sesuatu yang bebas dan memiliki penjelasan yang unik.

NILAI TERTINGGI: KEBENARAN
Ketika kita membicarakan nilai, kita membicarakan prioritas dan kebenaran. Nilai merupakan pedoman yang mengatur apakah yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan. Nilai pada ilmuwan obyektif adalah kebenaran merupakan sesuatu yang tunggal, dan obyektivitas. Sedangkan para ilmuwan interpretatif mengatakan bahwa kebenaran adalah kemampuan memilih dan pilihan bebas.
OBYEKTIF INTERPRETATIF
Ada pemisahan dalam mencari kebenaran. Tidak boleh mencampurkan “nilai” dan “seharusnya” Menggunakan nilai-nilai yang dimiliki dalam menafsirkan kebenaran
Ada bukti-bukti ilmiah yang mendukung Menggunakan berbagai penelitian yang berhubungan secara sosial (ekonomi, politik, agama, psikologi, dan lain-lain)
Ada validasi yang disahkan Pengetahuan akan tidak selalu netral

KEGUNAAN TEORI
Perbedaan antara kebenaran tunggal dan kebenaran subyektif dapat dilihat pada :
KEPASTIAN INTERPRETATIF
Ada hukum universal mengenai perilaku manusia untuk berbagai situasi. Ada latar belakang pada setiap situasi yang ada.
Pengujian teori merupakan dasar dari kebenaran. Dilakukan melalui perancangan hipotesis untuk meramalkan perilaku. Menjelajahi makna untuk menjelaskan perilaku manusia.
Jika penelitian berulang mendukung hipotesis, maka didapatkan kepastian mengenai alasan, prediksi, dan rekomendasi perilaku. Penggalian makna tidak akan berhenti. Semakin mendapatkan makna, akan menyingkapkan kemungkinan bahwa akan ada makna baru
Menggunakan teori untuk mengadakan pengujian Menggunakan teori sebagai dasar pemaknaan fenomena

METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan usaha pengukuran yang mengunakan skala numerik dan frekuensi. Disebut metode penelitian kuantitatif dan merupakan alat ilmuwan obyektif. Di sisi lain, ilmuwan interpretatif menganggap statistik sering memotong kebenaran akan perbedaan pada manusia. Mereka mengumpulkan data melalui penelitian kualitatif dengan mempelajari bagaimana manusia menggunakan tanda dan simbol untuk menciptakan dan menafsirkan makna.

Dalam ilmu komunikasi, ada empat strategi penelitian yang akan dijabarkan sebagai berikut:

EKSPERIMEN
Dengan asumsi baha perilaku manusia bukan merupakan kebetulan yang acak (random), seorang peneliti eksperimen akan mengembangkan hubungan sebab-akibat dengan sistematis melalui manipulasi terhadap satu faktor (independent variabel) pada situasi yang sangat dikendalikan untuk mempelajari efek independent variabel pada faktor lainnya (dependent variabel).

Kemudian dilakukan, operasionalisasi variabel, berupa penjabaran variabel menjadi sesuatu yang lebih dapat diukur. Setelah itu dicari subyek yang memiliki karakteristik sebagai subyek penelitian.

Jika hasil penelitian mendukung hipotesis (pertanyaan penelitian) maka terbukti penelitian mencapai tujuannya.

SURVEY
Melalui kuesioner dan wawancara, peneliti survey ingin mengetahui siapakah yang menjadi subyek penelitian, apakah yang mereka pikirkan, rasakan, atau apa yang mereka inginkan. Sampai saat ini, survey merupakan teknik terbaik dan paling sering digunakan.

Pengambilan sampel dapat dilakukan melalui metode pengambilan sampel. Sedangkan metode sampel yang paling sering digunakan adalah metode random sampling dengan keunggulan cepat dan hemat biaya.

Metolodogi survey memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan validasi terhadap teori. Berdasarkan asumsi, pertanyaan penelitian akan dapat dijawab. Hasil penelitian berupa korelasi (hubungan) merupakan hasil penelitian yang sukses.

ANALISIS TEKSTUAL
Tujuan penelitian analisis tekstual adalah menggambarkan dan menafsirkan karakteristik pesan. Teks tidak terbatas pada material tulisan. Teks merupakan ekspresi simbolik intensional (verbal dan non verbal). Menurut para peneliti interpretatif, tidaklah ada suatu kebenaran atau makna tunggal.

ETNOGRAFI
Merupakan metode penelitian yang sangat erat dengan cabang ilmu antropologi. Dalam melakukan penelitian, peneliti terjun langsung ke dalam fenomena penelitian. Menurut mereka, makna berada pada orang-orang yang diteliti sehingga untuk mencari makna, membutuhkan pengertian dari subyek peneliti.

Seorang peneliti etnografi akan meneliti ritual, upacara, tata cara, mitos, legenda, cerita-cerita yang mencerminkan makna dan nilai yang dimiliki oleh subyek penelitian.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda